kerja dari rumah

Selasa, 02 Juli 2013

Program Afiliasi


Program afiliasi adalah program dimana seseorang akan mendapatkan komisi seandainya terjadi transaksi antara penjual dengan pembeli yang dilakukan atas rekomendasi orang tersebut. Rosalind Gardner (2005) mendefinisikan program afiliasi sebagai a partnership with an online merchant in which the affiliate earns a commission for referring sales and/or leads to the merchant’s online store. Afiliasi bisa diikuti baik pada penjual yang mengharuskan kita membeli produk terlebih dahulu maupun penjual yang tidak mewajibkan kita untuk membeli.

KATEGORI AFILIASI
Program afiliasi ini bisa dibagi dalam beberapa kategori yaitu berdasarkan biaya yang dikeluarkan oleh penjual yaitu CPA (cost-per-action/lead generation), CPS (cost per sale), CPC (cost-per-click) dan CPM (cost per impression).

CPA (Cost-per-Action/Lead Generation)
CPA adalah program afiliasi dimana penjual akan membayar member jika bisa mengarahkan atau mengajak pengunjung masuk ke situs penjual dan mengisi formulir pembelian atau pendaftaran online -– meskipun tidak terjadi transaksi penjualan.
Bagi member afiliasi, program ini dinamakan dengan Pay-per-Lead (PPL) karena member akan dibayar untuk setiap lead atau setiap ajakan/ pendaftaran yang masuk. Sebagai misal, Anda dibayar $1 jika bisa mengajak orang lain untuk mendaftar sebuah kursus belajar secara online – tidak peduli apakah pendaftar tersebut jadi mengikuti kursus atau tidak.
Situs yang melakukan program ini pada umumnya adalah situs paid survey, agen perjalanan, e-learning, e-payment, kasino online, dsb.  
Beberapa contoh alamat program afiliasi PPL adalah :
-          Away.com
-          CallWave.com
-          Cyberbounty.com
-          DirectLeads.com
-          Focalex.com
-          OnResponse.com
-          ValueClick.com
-          Werlive.com

CPS (Cost per Sale)
CPS adalah program afiliasi dimana penjual akan membayar member jika bisa mengarahkan atau mengajak pengunjung masuk ke situs penjual untuk melakukan pembelian.
Bagi member afiliasi, program ini dinamakan dengan Pay-per-Sale (PPS) karena member akan dibayar untuk setiap penjualan yang terjadi. Besarnya komisi bisa berupa prosentase (mis : 0.5% dari harga jual) atau jumlah tertentu (mis. $1 per sale). Sebagai misal, Anda akan mendapatkan komisi sebesar 4% dari harga produk jika bisa merekomendasikan orang lain untuk membeli produk Amazon.com.
Beberapa contoh alamat program afiliasi PPS adalah :
-          AffiliateBot.com
-          casinocoins.com
-          casinorewards.com
-          clickxchange.com
-          clixgalore.com
-          cj.com
-          darkblue.com
-          fineclicks.com
-          Kolimbo.com
-          linkshare.com
-          Performics.com
-          PrimaryAds.com
-          referback.com
-          shareasale.com

CPC (Cost-per-Click)
CPC adalah program afiliasi dimana pemilik program (adversiter) akan membayar member (publisher) jika iklan milik advertiser yang muncul di web atau blog milik member tersebut di-klik oleh pengunjung.
Bagi member afiliasi, program ini dinamakan dengan Pay-per-Click (PPC) karena member akan dibayar untuk setiap klik yang dilakukan pengunjung. Besarnya komisi bervariasi karena bergantung pada harga keyword.

Beberapa contoh alamat program afiliasi PPC adalah :
-          adbrite.com
-          adhearus.org
-          adknowledge.com
-          Atomicseek.com
-          azoogleads.com
-          bidvertiser.com
-          CasaleMedia.com
-          Chitika.com
-          crispads.com
-          Clickbooth.com
-          DirectLeads.com
-          doubleclick.com
-          eClickZ.com
-          Fastclick.com
-          google.com/adsense
-          kanoodle.com
-          Looksmart.com
-          Obeus.com
-          revenuepilot.com
-          searchfeed.com
-          text-links-ads.com
-          tribalfusion.com
-          valueclick.com
-          widgetbucks.com

CPM (Cost per Impression)
Dalam PPC termasuk juga iklan per impression yang akan membayar per jumlah iklan yang dilihat pengunjung. Sebagai contoh, program dengan sistem  ‘cost per 1000 impressions’ (CPM) berarti pemilik halaman web akan dibayar saat iklan klien mereka tertayang 1000 kali – dengan atau tanpa pengunjung melakukan klik terhadap iklan tersebut.

BAGAIMANA AFILIASI BEKERJA ?
Meski tidak semudah yang dilakukan, cara kerja program afiliasi sebenarnya sangat mudah karena ‘langkah inti’ yang dilakukan hanya melalui tahapan berikut :
1.       Seseorang mendaftar sebagai afiliasi di suatu website.
2.       Ia kemudian akan mendapatkan alamat (url) afiliasi. Ibarat salesman, ia akan mendapat nomor atau kode unik yang berbeda dengan salesman yang lain.
3.       Tugas dia adalah mencari pembeli (dengan menggunakan url afiliasi tersebut). Tidak dengan berjalan kaki atau naik sepeda motor, namun dengan menggunakan internet, seperti email, website, blog, iklan baris, dsb.
4.       Jika ada pengunjung yang meng-klik alamat afiliasi tersebut dan membeli produk yang ditawarkan, si member afiliasi akan mendapatkan komisi dari penjual.

KELEBIHAN AFILIASI
Setiap pekerjaan atau bisnis yang dilakoni seseorang memiliki alasan tersendiri mengapa hal itu dilakukan. Begitu juga dengan afiliasi.
Sebuah survey independen yang dilakukan pada tahun 2005 menyebutkan beberapa kelebihan yang ada pada program afiliasi sebagai berikut :
-          Tidak ada biaya produksi.
-          Biaya start-up rendah (modal komputer, langganan internet, software). 
-          Tidak ada biaya pendaftaran.
-          Tidak memerlukan ketrampilan menjual. 
-          Tidak memerlukan karyawan, gedung dan gudang.
-          Bisa dilakukan dari mana saja, asalkan terkoneksi dengan internet.
-          Tidak ada persediaan.
-          Pasar mencakup seluruh dunia.
-          Buka online 24 jam sehari.
-          Risiko minimal, hasil maksimal.

PEDOMAN MEMILIH PROGRAM AFILIASI
Dari sekian banyak program afilasi, mana yang harus dipilih ? 
Jika Anda memiliki blog atau website, keempat program tersebut bisa diikuti semua. Namun bagi mereka yang tidak memiliki, program Pay per Sale (PPS) dan Pay Per Lead (PPL) adalah pilihan yang bisa diikuti.
Meski demikian, ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum memilih website penyedia afiliasi :
1.  Reputasi perusahaan.
Untuk website semacam Amazon,eBay, ClickBank atau CJ, reputasi mereka sudah tidak perlu dipertanyakan. Lalu bagaimana dengan yang lain ? Gunakan jasa pihak ketiga seperti AssociatePrograms.com atau Refer-it.com untuk melihat review program afiliasi yang akan dipilih.
2.  Alamat dan Customer Service. 
Cek apakah mereka mencantumkan alamat lengkap. Pebisnis yang ‘baik’ biasanya mau menampilkan alamat darat apa adanya dan memiliki CS yang mudah dihubungi.
3.  Adakah Affiliate Agreement dalam website tersebut ?
Jika tidak ada, lebih baik kabur saja.
4.   Lihat syarat dan ketentuan yang berlaku.
5.   Apakah mereka juga memperbolehkan pendaftar dari Indonesia ?
Jika tidak ada, lebih baik kabur saja. Atau silakan pindah ke luar negeri… 
6.   Biaya pendaftaran.
Afiliasi pada umumnya tidak mensyaratkan adanya biaya pendaftaran. Jika ada, bisa jadi adalah multi level marketing (mlm) atau malah money game.
7.  Minimum payout.
Lihat berapa minimum komisi yang bisa diambil. Jika terlalu banyak, lupakan saja kecuali Anda merasa mampu untuk mendapatkannya.
8.  Periode dan cara pembayaran.
Lihat kapan mereka akan membayar komisi : mingguan, bulanan atau malah tahunan ? Bagaimana cara mereka membayar : cek, payment gateway (PayPal, MoneyBookers,dll) ?

Minggu, 30 Juni 2013

Hidden Money


Adalah sebuah hal yang tidak bisa dipungkiri bahwa sinyalemen yang pernah dilontarkan Alvin Toffler akan terjadinya pergeseran dari masyarakat industri menjadi masyarakat informasi kini telah menjadi kenyataan.
Sebuah komunitas baru di masyarakat yang begitu getol memburu informasi (e-community) telah hadir dengan ciri khas tersendiri. Dalam waktu 24 jam sehari, yang sepertinya masih kurang, komunitas ini memburu sekian juta informasi yang setiap saat siap untuk di up-date. Mereka memiliki kesempatan untuk saling berbagi begitu banyak informasi di jagat raya bumi ini melalui sebuah jejaring maya yang dikenal sebagai internet.
Fenomena ini begitu besar pengaruhnya, hingga kemudian muncul sebuah paradigma baru bernama new economy. Dalam artian yang sederhana, ekonomi baru adalah sebuah istilah yang merefleksikan berbagai macam aktivitas dengan basis internet. Dengan term-term e(electronic)-things-nya, ekonomi baru memunculkan banyak istilah di masyarakat seperti e-commerce, e-business, e-banking, dan lain sebagainya.
Don Tapscot, penulis The Digital Economy yang dijuluki Wakil Presiden Amerika Al Gore sebagai salah satu maha guru cyber, mengatakan bahwa perubahan fenomena bisnis yang terjadi pada saat sekarang ini membawa konsekuensi logis yang mengharuskan berbagai macam akivitas mau tidak mau bergabung dalam bisnis di internet.
Salah satu fenomena yang bisa membuktikan adalah banyaknya para pebisnis yang berlomba-lomba terjun di bisnis berbasis internet dan TI (teknologi informasi) atau -- meminjam istilah Benoit Marchal -- migratingto e-commerce.
Di Amerika, kita bisa melihat banyak perusahaan old-company yang mulai melirik dunia web seperti Sears (sears.com), Procter & Gamble (reflect.com), Barnes & Noble (barnesandnoble.com), Amazon (amazon.com) dan lain sebagainya. Bahkan raja hiburan Time Warner yang berkiprah sejak tahun 1925 dengan total pendapatan sebesar US$ 23 miliar bersedia merger dengan America Online (AOL) yang baru berdiri pada tahun 1985 dengan pendapatan per tahun yang hanya US$ 5, 2 miliar.
Di tanah air, kita juga menyaksikan perusahaan-perusahaan old-company yang melakukan hal serupa. Selain itu, banyak pula bermunculan perusahaan-perusahaan baru (start up) yang menggelar bisnis berbasis internet dan TI. Untuk media, Detik.com bisa memberi contoh kesuksesan bagaimana sebuah situs web bisa menghasilkan uang dari para pemasang iklan.

Menjadi Kaya dari Dunia Maya
Yang lebih fenomenal, banyak individu dan perusahaan kecil yang sebelumnya bukan siapa-siapa mampu menghasilkan keuntungan melebihi yang bisa diperoleh perusahaan-perusahaan besar kelas dunia yang dibangun dengan modal jutaan dolar.
Bahkan di saat banyak perusahaan besar menjadi bangkrut, banyak bisnis start-up yang justru tumbuh pesat.  Dan percayakan Anda, jika banyak bisnis yang sukses tersebut dibangun dari dunia maya ?
Mari kita lihat faktanya : disaat Citigroup Inc, Merril Lynch & Co, UBS AB, Deutsche Bank dan banyak perusahaan-perusahaan kelas dunia lain memberitakan bahwa di awal tahun (2008) ini mereka sedang menanggung banyak kerugian, dua bisnis maya Google dan Yahoo! justru mampu menangguk untung. Google bahkan dinobatkan oleh lembaga survei dan konsultan Millward Brown sebagai merek paling kuat sejagad dengan nilai merek senilai US$ 86,1 miliar.
Sergey Brin dan Larry Page bukanlah ‘siapa-siapa’ saat orang-orang kaya semacam Warren Buffet atau Donald Trumph sudah menjadi orang kaya kelas dunia. Namun sekarang, mereka mampu menjadi bagian dari orang-orang kaya dunia dengan dengan kekayaan masing-masing US$16,6 miliar atau Rp 152,3 triliun. Sebagaimana dilansir majalah Forbes, peringkat kekayaan kedua pendiri Google ini menduduki posisi 26 orang-orang terkaya.
Meskitidak sebaik’ Sergey Brin dan Larry Page, Yang Chih-yuan atau Jerry Yang pemilik Yahoo! juga berhasil menghimpun kekayaan US$2,2 miliar atau sekitar Rp 20 triliun. Hobi berselancarnya di internet telah membuat jebolan master Universitas Standford ini menjadi orang kaya ke-432 versi majalah Forbes.
Tokoh fenomenal lain adalah Jack Ma yang merintis Alibaba.com dengan modal US$ 60.000 pada Maret 1999.  Meski baru mengenal internet tahun 1995 saat berada di Seattle, AS, kini ia sudah menjadi orang kaya baru di China dengan mesin uang bernama internet sebagai medianya. Yahoo! bahkan baru saja menanamkan dana sebesar US$ 1 miliar  untuk ditukar dengan 40% saham Alibaba.
Pemilik Facebook.com dan YouTube.com juga bisa menjadi bukti bahwa internet bisa menjadikan sebuah ’ide liar’ menjadi mesin uang bagi mereka yang jeli melihat peluang.
Meski tidak bisa dipungkiri bahwa semenjak booming dotcom banyak bisnis online yang tumbang, fakta masih membuktikan bahwa dunia maya dengan segala pernak-pernik di dalamnya masih menyimpan banyak ‘misteri’ yang tersembunyi dan belum tergali.
Jika sering menjelajah internet, Anda juga bisa menjumpai banyak anak muda di negeri ini yang sudah menjalankan bisnis melalui internet. Dengan bermodal situs atau bahkan blog gratisan, mereka menjual apa pun yang bisa dijual.
Salah satu yang mendorong suburnya bisnis melalui internet adalah murahnya modal yang diperlukan untuk memiliki sebuah domain. Saat ini, Anda bisa memilikitokodi internet dengan sebuah domain dot com yang berharga tidak lebih dari seratus ribu rupiah plus hosting di bawah lima ribu rupiah.  Bahkan, script untuk memiliki sebuah toko online juga bisa didapatkan secara gratis seperti yang bisa diunduh dari Oscommerce.com.
Bandingkan jika Anda mendirikan toko di pinggir jalan atau bahkan gerobak dorong sekalipun, tentu modal yang diperlukan lebih dari setengah juta rupiah.
Terlepas dari adanya kenyataan bahwa ada banyak bisnis  online yang gagal bertahan, perkembangan dunia maya yang sedemikian pesat tersebut sempat memunculkan anggapan bahwa ekonomi baru dengan e-commerce-nya bakal menciptakan mesin uang bagi pemiliknya.  
Menurut Sawidji Widoatmodjo, paling tidak ada 10 bisnis yang akan menjadi mesin uang di masa yang akan datang yaitu e-budget, bisnis suara, software, privacy, transmisi data, iklan rumah dan mobil, server, wireless e-mail, internet content dan solusi.
Jika perkiraan ini benar, maka sudah saatnya bagi siapa saja untuk mulai menengok internet sebagai media bisnis atau bahkan pekerjaan.
Dan hebatnya, bisnis atau pekerjaan melalui internet bisa dilakukan tanpa harus memiliki kantor dan pegawai. Ini artinya, biaya yang harus dikeluarkan juga tidak sebesar bisnis konvensional lain. Cukup dengan komputer atau PDA yang connect dengan internet, aktivitas bisnis sudah bisa dilakukan.
Semacam inilah fenomena yang dimaksudkan pakar manajemen Peter Drucker dalam bukunya Post Capitalist-Society (1994). Pada era ini, untuk mendirikan perusahaan -- utamanya jasa – tidak lagi diperlukan modal besar dan banyak pekerja. Bermodal handphone atau notebook, bisnis bisa dilakukan hanya dengan koneksi internet. 
Mari kita bayangkan contoh sederhana berikut : seorang penjual software membuat sebuah toko online dengan membeli domain plus hosting dengan biaya tidak lebih dari yang harus dikeluarkan untuk membuat gerobak dorong. Saat ada pengunjung yang tertarik membeli, si pembeli akan mengisi form pemesanan dan melakukan transfer ke rekening bank atau internet account (paypal, e-gold, 2checkout, dll) milik si penjual. Dengan sistem mobile banking, si penjual akan mendapatkan informasi melalui sms bahwa ada kiriman uang untuknya. Setelah di cek kebenarannya melalui internet banking, si penjual tinggal meng-aktif-kan status order si pembeli. Saat itu juga, si pembeli sudah bisa men-download software yang dia pesan. Selesai.
Well, jika bisnis dilakukan dengan cara semacam itu, bukankah akan ada banyak penghematan ? Bayangkan berapa penghematan yang bisa didapatkan dari Amazon. Mereka tidak memiliki toko buku dalam bentuk fisik, namun mampu menjadi toko buku online terbesar di dunia. 
Contoh diatas barangkali terlalu sederhana untuk dijadikan pemisalan. Namun kenyataannya, sudah ada ribuan orang yang melakukannya.
Cobalah melakukan browsing maka Anda akan menemukan ‘industri ebook’ dimana banyak orang dengan modal minimal menjual produk informasi dalam bentuk e-(electronic)book sebagai contohnya. Mereka menjual produk informasi dengan biaya produksi nyaris nol karena informasi tersebut dijual bukan dalam bentuk print edition, namun berupa file dalam format pdf atau exe.
Selain produk digital yang laris manis dijual melalui internet, para penjual jasa juga banyak yang mendapatkan keuntungan nyata dari dunia maya.
Ken Calhoun - dengan DaytradingUniversity.com mampu membukukan penghasilan $300,000 per tahun. Robert Clark – pemilik website investigasi yang mampu menghasilkan laba $250,000 per tahun. Preston Reuther – penghasilan $50,000 per bulan dengan membimbing orang membuat perhiasan dari rumah melalui Wire Sculpture. Michael Webb – mendapatkan $8,000 per bulan dengan memberi nasihat relationship melalui Theromantic dot com.
Fakta bahwa pegiat citizen media atau blogger bisa meraup uang dari internet barangkali juga bisa menguatkan pendapat ini. Nick Denton, pengelola Gawker Media, meraup ribuan dollar per bulan dengan hanya menjual ruang iklan di blog-nya.   Henry Copeland, founder BlogAds.com, mengatakan bahwa seorang blogger bisa mengantongi $2,000 sampai $10,000 per bulan dari iklan yang ditempatkan di blognya. Dalam periode waktu tertentu, pendapatan yang bisa diperoleh bahkan bisa lebih. Ken Layne dari Wonkotte.com, blog gosip politik milik Gawker Media, menyebutkan pendapatan blogger yang berkisar antara $20,000 sampai $30,000 per bulan semasa masa kampanye.
Inilah ‘the hidden money yang sudah saatnya Anda juga bisa peroleh dari internet dengan cara mudah, simpel dan punya potensi untuk terus berkembang -- karena pengguna internet juga pasti akan semakin banyak.
Maka jika kita lihat semakin bertambahnya jumlah penduduk dunia yang melek internet, menjadi terlalu sayang untuk membiarkan begitu saja besarnya peluang yang bisa dimanfaatkan.
Sampai dengan akhir tahun 2007, pengguna internet di seluruh dunia mencapai angka 1,114 miliar dengan populasi terbesar dari kawasan Asia. China menduduki peringkat pertama (200 juta pengguna) diikuti Amerika Serikat (135 juta pengguna) dan Jepang (86,3 juta pengguna). Sedangkan jumlah pengguna internet di Indonesia menurut data dari APJII baru mencapai 25 juta atau hanya 9% dari total penduduk.
Jutaan penduduk dunia ini adalah pasar global yang sangat mungkin disasar dengan hanya memanfaatkan akses internet.
Masih banyak harta karun terpendam yang belum tergali. Dan jika ada begitu banyak peluang nyata yang bisa dihasilkan dari dunia maya, bukankah setiap orang juga memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkannya ?